Minggu, 04 November 2012

 
Karangan yang Bersifat Induktif dan Deduktif
 
 
Apakah kemampuan membaca Anda semakin bertambah
saat membaca? Tentunya Anda menemukan gagasan utama dan
gagasan penjelas. Untuk mengembangkan sebuah paragraf, baik
untuk memperinci gagasan utama maupun untuk mengurutkan
perincian itu dengan teratur, dikembangkan lagi dalam berbagai
pola pengembangan, yaitu paragraf induktif dan
deduktif. Paragraf induktif adalah paragraf yang didahului dengan
kalimat yang bersifat khusus, kemudian diakhiri dengan kalimat
yang bersifat umum. Adapun yang sebaliknya disebut paragraf
deduktif.
 
Paragraf induktif memiliki ciri peletakan kalimat utamanya di
akhir paragraf. Biasanya ditandai dengan penghubung antarkalimat
seperti jadi, oleh karena itu, dan dengan demikian. Hal ini berbeda
dengan paragraf deduktif yang memiliki ciri peletakan kalimat
utamanya di awal paragraf.

Dalam hal menarik kesimpulan paragraf, paragraf induktif
terdiri atas tiga macam, di antaranya:

1. Generalisasi
 
Generalisasi merupakan pola pengembangan sebuah paragraf
yang dibentuk melalui penarikan sebuah gagasan atau simpulan
umum berdasarkan perihal atau kejadian.
 
Contoh:
Pada pembelajaran ini, Anda akan membaca intensif teks bacaan.
Dalam teks tersebut, terdapat paragraf-paragraf yang dikembangkan
secara deduktif dan induktif. Saat membaca intensif tersebut, Anda
akan mendeskripsikan, membedakan, dan menganalisis paragraf berpola
induktif dan deduktif. Dengan belajar pola pengembangan paragraf,
Anda dapat terlatih dalam menulis berbagai macam tulisan.
Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir Jalan Jendral Sudirman.
Seminggu kemudian, seorang anak wanita hilang ketika pulang dari sekolah.
Sehari kemudian, polisi menemukan bercak-bercak darah di kursi belakang
mobil Anwar. Polisi juga menemukan potret dua orang anak yang tewas di
Jalan Jenderal Sudirman dalam kantung celana Anwar. Dengan demikian, Anwar
adalah orang yang dapat dimintai pertanggungjawaban tentang hilangnya tiga
anak itu.

Simpulan generalisasi tersebut ditandai dengan memberikan
pernyataan yang bersifat khusus untuk mendapatkan simpulan yang
bersifat umum. Dapat diketahui bahwa pikiran utama atau kesimpulan
paragraf tersebut ditandai dengan kata dengan demikian. Secara lengkap
adalah Dengan demikian, Anwar adalah orang yang dapat dimintai
pertanggungjawaban tentang hilangnya tiga anak itu.

2. Analogi
 
Berbeda dengan perbandingan dan pertentangan yang memberi
sejumlah ketidaksamaan dan perbedaan antara dua hal analogi
merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda,
tetapi dengan memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua
hal tadi. Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu
yang tidak atau kurang dikenal dengan sesuatu yang dikenal baik
oleh umum untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal umum.
 
Contoh:
      Pencabangan suatu bahasa proto menjadi dua bahasa baru
atau lebih, serta tiap-tiap bahasa baru itu dapat bercabang pula
dan seterusnya, dapat disamakan dengan pencabangan sebatang
pohon. Pada suatu waktu, batang pohon tadi mengeluarkan
cabang-cabang baru, tiap cabang kemudian bertunas dan
bertumbuh menjadi cabang-cabang baru. Cabang-cabang yang
baru ini kemudian mengeluarkan ranting-ranting yang baru.
Demikian seterusnya. Begitu pula pencabangan pada bahasa.

3. Sebab-akibat
 
Pengembangan sebuah paragraf dapat pula menggunakan sebabakibat.
Sebab dapat bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan
akibat sebagai perincian pengembangannya. Akan tetapi, sebabakibat
ini dapat juga terbalik, akibat yang menjadi gagasan utamanya
dan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan
sejumlah sebab sebagai perinciannya.
 
Contoh:
       Melihat sepintas lalu masyarakat kota bandar kita terkesan
oleh kesibukan-kesibukan kerja dan lalu lintas sehari-hari.
Hubungan dagang dengan relasi-relasi dari luar daerah pulau
ataupun asing yang pembesarannya harus selekas mungkin
diadakan berhubung terikatnya perahu layar pada angin musim;
pemuatan barang-barang ekspor dan pembongkaran barangbarang
impor, semuanya itu tidak memungkinkan orang bekerja
pelan-pelan seperti menanti menguningnya padi di musim panen.
Kiranya inilah yang membentuk tipe manusia pesisiran, yang lain
dari tipe manusia pedalaman.

Bandingkanlah paragraf induktif di atas dengan paragraf
deduktif berikut. Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya bahwa
paragraf deduktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya
terdapat pada awal paragraf.
 
Contoh:
       Pemerintah tengah mengkaji kemungkinan mengalihkan anggaran
subsidi minyaki tanah ke elpiji. Dengan cara ini, diharapkan harga
elpiji akan makin murah sehingga mendorong masyarakat tidak lagi
menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar. Menurut Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta,
jika proses diversifikasi energi ini berjalan, diperkirakan dana subsidi
minyak bisa dihemat hingga Rp30 triliun. Subsidi elpiji diperkirakan
berjumlah Rp6 triliun.
sumber
                                         Adi A. Somat, Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia
 
Sumber :  http://bahasaindonesiayh.blogspot.com/2012/05/membaca-intensif-teks-induktif-dan.html
TATA CARA DAN ETIKA DALAM MENULIS BLOG
 
 
Sebagian besar orang – orang jaman sekarang ini sering kali bercerita mengenai berbagai hal antara lain, pengalaman kerja, kuliah di universitas ternama, cerita hal pribadi dan masih banyak lainnya pada sebuah blog. Hal tersebut semakin maraknya orang – orang membuat account blogger untuk sekedar menulis pengalaman mereka masing – masing.
Namun masih banyak yang kurang mengerti tata cara penulisan blog yang baik untuk itu saya akan memberi tahukan bagaimana caranya yang sudah saya kutip dari berbagai macam blog orang lain sebagai pencerahan dan masukan yang sangat berguna.
Tetapi ada juga orang-orang yang sudah menerti tata cara penulisan blog dan memberitahuakan kepada hal layak dengan melalui blog pribadinya tersebut supaya setiap orang dapat dengan baik dan benar menulis di blog masing – masing individu.
Ada beberapa inti dalam etika menulis blog yang baik diantaranya :
 
1.               Judul yang menarik, pemilihan judul adalah hal utama yang harus dipikirkan, karena judul yang menarik dapat membuat si pembaca penasaran dengan isi dari tulisan diblog tersebut. Judul juga harus sesuai dengan isi dari tulisan, jangan hanya karena ingin membuat judul yang menarik tapi tidak sesuai
dengan isinya.
2.           Jangan menggunakan huruf besar dan berwarna, degan menggunakan huruf besar sepertinya anda sedang emosi dan huruf berwarna membuat orang pusing karena itu lebih baik gunakan huruf dan ajaan yang biasa saja.
Akan lebih nyaman untuk dibaca dan dimengerti.


3.           Jangan lupa tanda baca seperti titik, koma, tanda tanya dll. Karena ini sangat mempunyai pengaruh yang besar untuk pembaca, salah tanda baca dapat diartikan lain oleh si pembaca, maka tanda baca sangatlah penting.


4.           Bahasa yang mudah dimengerti, jangan memakai istilah yang jarang orang pakai atau beri penjelasannya pada pertama kali kata itu dipakai. Sehingga orang yang membaca blog anda akan mengerti tentang apa yang diasampaikan sipenulis. Karena orang tidak akan mengerti jika kita memakai bahasa “high class” yang hanya para ahli atau orang tertentu yang berkecimpung didunia tersebut yang dapat mengerti bahasa tersebut.


5.           Jangan bertele-tele, dalam menyampaikan maksud dari isi jangan terlalu berputar-putar karena membuat orang binggung dan tidak mengerti inti dari penulisan tersebut, setelah awal paragraph dibuat bolehlah sedikit bertele-tele tapi sedikit saja.

6.           Pilih bahasa yang pantas dan sopan, kalau kita memakai bahasa yang kurang baik dan tidak sopan akan membuat pembaca bertanya “nie blog siapa yang buat? Gak belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar apa disekolah?”.Karena itu jangan memakai bahasa yang aneh atau bahasa gaul. Orang yang tidak mengerti akan memiliki pendapat lain.

7.            Jangan sampai salah ketik, kalau sampai salah ketik bisa berdampak bahaya, tidak setiap orang mempunyai pendapat yang sama bisa jadi karena salah ketik menyebabkan arti yang berbeda. Jadi sebelum dikirim lebih baik periksa kembali, apakah ejaan, tulisan itu sudah layak untuk dipublikasikan.

8.           Tambahkan humor dalam penulisan, ada sedikit humor lebih baik. Orang tidak terlalu tegang dan merasa lebih rileks jika kita menulis sesuatu didalamnya ada sedikit humor, cukup sekali atau dua saja sudah cukup, karena terlalu banyak pun membuat orang tidak tertarik lagi.

9.           Jangan sering copy-paste dalam menulis blog jangan sering melakukan itu, membuat kretifitas kita tidak berkembang, boleh juga hal itu dilakukan tapi dengan cara tetap mencantumkan link- nya dariman kita mendapatkan informasi tersebut.

10.       Pemilihan gambar, jika didalam penulisan anda ingin ditampilkan gambarnya, sebaiknya jangan yang gambar yang besar itu membuat orang yang akan membuka blog anda menunggu terlalu lama, jadi jangan sampai karena gambar tersebut orang tidak jadi membuka blog anda.

Menurut saya dalam menulis di blog untuk tugas atau pun hal resmi harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, namum apabila ingin menulis dengan hal – hal pribadi boleh menggunakan bahasa sehari – hari yang penting sopan dan jelas. Tidak menggunakan kata – kata yang kasar atau yang tidak enak di baca leh orang banyak.

Sumber :  http://fitriapratiwi.blogspot.com/2012/10/cara-menulis-blog-yang-baik-dan-benar.html